Ekspektasi setiap orang dari perawatan estetika pasti adalah hasil yang memuaskan. Keterampilan dokter dan terapis menjadi hal utama dalam mencapai ini. Selain pengalaman dan legalitas, diperlukan pelatihan yang konsisten supaya tenaga ahli selalu dapat menambah pengetahuan baru sesuai dengan perkembangan dunia estetika.
Namun perawatan estetika biasanya dilakukan dengan durasi yang cukup panjang, mulai dari 45 menit sampai dengan 120 menit untuk satu jenis perawatan. Hal ini menjadikan pelayanan dan kenyamanan klinik menjadi hal yang patut diutamakan juga.
Premium Dermalove Batam adalah satu-satunya klinik estetika di Batam yang memberikan pelayanan ala hotel bintang lima. Ide ini tercetus di tengah maraknya penggunaan teknologi untuk efisiensi perusahaan. Dibalik nilai positifnya, teknologi tidak dapat menggantikan sentuhan manusia atau human touch. Kata "Hospitality" sendiri berarti "Keramahan" yang dipercaya dapat memberikan kenyamanan bagi siapa saja yang merasakannya.
Sentuhan keramahan ini hadir di banyak aspek pelayanan Premium Dermalove Batam. Setiap pelanggan yang datang disambut dengan oshiburi dan welcome drink. Ruang tunggunya juga dilengkapi dengan berbagai macam refreshment, mulai dari teh herbal, kopi, air mineral, dan juga infused-water. Setelah perawatan, pelanggan juga akan dimanjakan dengan Canapé, yaitu makanan ringan berporsi mini yang dipopulerkan di negara Prancis. Namun, untuk menyesuaikan selera pelanggan, Canapé di Premium Dermalove biasanya dikombinasikan dengan resep nusantara, misalnya lapis legit, klepon, onde-onde, dan masih banyak lagi.
Premium Dermalove Batam juga dikenal luas sebagai klinik yang memberikan budaya pelayanan yang berfokus pada pelanggan, atau custumer-focused culture. Artinya, setiap keputusan dibuat dengan memikirkan efeknya bagi pelanggan. Sesuai taglinenya, “Premium Service by The Experts” yang menjadi acuan pelayanan Premium Dermalove Batam yang selalu berupaya memberikan pelayanan prima melalui tenaga-tenaga ahli di bidangnya. 10 nilai inti juga diciptakan oleh pendiri klinik untuk menumbuhkan sense of belonging karyawan terhadap perusahaan dan budaya yang menyertainya.